GROBOG JATENG, Pojok Cantik- Andri Putri Widyana seorang pengusaha muda kelahiran Grobogan pada tahun 2002, yang mengambil keputusan berwirausaha untuk mengisi waktu luang setelah lulus SMA. Dimulai dari menyukai memasak, ia kemudian memberanikan diri untuk membuka usaha kuliner.
Di usianya yang masih muda ini, yakni 21 tahun, ia berhasil mengembangkan usaha kuliner bernama Pangsit Mertua Purwodadi yang berlokasi didepan GOR Purwodadi.
Andri memulai usaha kulinernya sejak tahun 2020, tak lama setelah ia lulus dari SMA. Ia mengambil keputusan berwirausaha untuk mengisi waktu luang setelah lulus. Tak hanya itu, ia mempunyai ide jualan untuk sambil menunggu pendaftaran kuliah.
Gadis asal Krangganharjo, Toroh ini sebelumnya menerima pesanan dengan menggunakan sistem Pre Order (PO). Dalam perjalanannya, karena kegigiannya ia mendapat respon baik dari pembeli, hampir 80% menjadi pelanggan setia Pangsit Mertua Purwodadi.
"Sebelumnya saya menggunakan sistem PO dulu dan Alhamdulillah mendapatkan respon naik dari pembeli," ujar Andri.
Ketika usahanya semakin banyak peminatnya dan kuliah mulai berjalan, hal tersebut membuat ia keteteran. Kemudian ia memutuskan untuk membuka outlet. Usahanya pun makin berkembang dan dikenal masyarakat umum.
"Harus pintar membagi waktu karena pada saat itu usaha semakin banyak peminatnya dan saya juga disibukan dengan perkuliahan," jelasnya, kemarin.
Meski telah memiliki kios, penjualan secara online masih menjadi andalan Andri. Melalui akun instagram @pangsitmertuapurwodadi, pemasaran online masih digencarkan. Prinsip yang selama ini diterapkannya dalam berbisnis adalah membangun hubungan baik dengan pelanggan dan memberikan layanan terbaik.
Mahasiswa manajemen di Universitas Terbuka Surakarta ini, tertarik di bidang bisnis karena lebih menantang menurutnya. Selain itu, berbisnis kuliner lebih seru tidak monoton dan tidak menjadi pekerja orang lain.
Menurutnya, untuk mendapatkan pelanggan setia sebanyak itu tentunya tidaklah hal yang mudah. Gadis ini telah melewati banyak sekali lika-liku perjalanan baik suka maupun duka. Seringkali ia mendapat cibiran kurang mengenakan dari pembeli.
"Kendala yang pernah saya alami diantaranya masakan tiba-tiba basi, pembatalan order, kadang kena marah pembeli," ucapnya.
Akan tetapi mahasiswa semster 3 ini, menjadikan cibiran tersebut sebagai bahan koreksi dan motivasi untuk terus maju agar bisa meraih kesuksesan.
Harapan kedepannya untuk bisnis ini yaitu berinovasi dengan menambah menu-menu baru agar semakin menarik pembeli. (Anti/AN/Red).