GROBOG JATENG, Grobogan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan mencatat dalam 20 tahun terakhir, dari tahun 2002 hingga 2024 terdapat 1802 kasus warga Grobogan terinfeksi HIV/AIDS. Sementara, dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 150 kasus yang telah ditemukan.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menjadi sangat lemah karena adanya infeksi dari virus HIV.
“Sejak 20 tahun terakhir, dari tahun 2002 hingga 2024 terdapat 1802 kasus. Kemudian untuk tahun ini saja hingga bulan oktober tercatat ada 150 kasus,” ungkap Sub Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Grobogan, Gunawan Cahyo Utomo, pada Kamis (21/11/2024).
Gunawan menambahkan, data tersebut diperoleh berdasarkan hasil testing yang saat ini terus aktif digalakan oleh Dinkes Grobogan terhadap kelompok resiko terinfeksi HIV. “Kasus yang kita temukan ini kebanyakan HIV, jadi belum sampai AIDS, artinya kita mampu mendeteksi lebih awal sehingga lebih mudah ditangani. Kalau sudah stadium lanjut mungkin sulit untuk ditangani,” imbuhnya.
Sebagai upaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Kabupaten Grobogan terus mengupayakan peningkatan pelayanan fasilitas untuk melayani testing, konseling, serta pengobatan di puskesmas di seluruh Kabupaten Grobogan.
Gunawan juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga diri atau setia kepada pasangan, dalam hal ini tidak bergonta-ganti pasangan dalam hubungan seksual, untuk menekan penyebaran HIV/AIDS. “Menjaga diri untuk setia kepada pasangan, kemudian tidak bergonta-ganti pasangan, dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan itu paling penting. Jadi kalau memang mau mengetahui status HIV, silahkan dating ke Puskesmas untuk di tes,” himbaunya. (Desi/AN/Red).