Warga Sragen Bisa Tukar Botol Plastik dengan Bibit Tanaman


 


 

Warga Sragen Bisa Tukar Botol Plastik dengan Bibit Tanaman

Senin, 25 November 2024

GROBOG JATENG, Sragen - Pemerintah Kabupaten Sragen lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga alam agar bebas dari limbah plastik.

Bukti komitmen tersebut terlihat dari program rutin menukar botol plastik bekas dengan bibit tanaman dan pupuk di Car Free Day (CFD) yang diadakan setiap hari Minggu.

Inisiatif unik dari DLH Sragen ini sangat menarik minat warga. Banyak pengunjung CFD yang menggunakan kesempatan untuk menukar botol plastik dengan bibit tanaman atau pupuk.

Kepala DLH Sragen, Rina Wijaya, menjelaskan bahwa kegiatan mingguan yang dilakukan DLH ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya limbah plastik, sekaligus mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Masyarakat Sragen dapat menukarkan botol plastik dengan bibit tanaman atau kompos. Jenis sampah plastik yang dapat ditukar dan jumlahnya telah ditentukan. Penukaran dapat dilakukan. Di arena CFD setiap hari Minggu, atau datang langsung ke Kantor DLH Kabupaten Sragen,” jelas Rina saat dihubungi tim liputan Diskominfo Sragen, Minggu (24/11/2024). Dilansir dari ewbsite resmi Pemkab Sragen.

Selain itu, Rina menyatakan bahwa program pertukaran ini juga bertujuan untuk menciptakan area terbuka hijau yang baik agar bisa menghasilkan oksigen berkualitas di dalam masyarakat. 

“Selama ini kita menyadari banyak sampah, terutama botol bekas air mineral yang dibuang sembarangan yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Kemudian kami dari Pemkab Sragen menginisiasi program penukaran botol bekas dengan bibit pohon,” lanjut Rina.

Menurutnya, sampah dari botol plastik dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Ini disebabkan oleh proses dekomposisi botol plastik yang dapat berlangsung ratusan hingga ribuan tahun dan akan menghasilkan limbah yang berbahaya.

Oleh karena itu, DLH Sragen mempelopori program yang menukar botol dengan bibit. Tujuannya adalah untuk memotivasi dan mengajak masyarakat berperan dalam melindungi alam, terutama Bumi Sukowati, dari sampah plastik.

"Untuk mekanisme penukaran botol kami tentukan ukuran dan bibitnya. 3 botol ukuran 600 ml ditukar 1 tanaman sayuran, 4 botol ditukar 1 tanaman bunga. Dan 3 botol ukuran 1,5 liter ditukar 1 bibit pohon, bila 4 botol ditukar 1 bibit buah" urainya. 

Sementara untuk ditukar dengan pupuk kompos, 3 galon setara dengan 1 sak kompos, 10 botol 1,5 liter sama dengan 1 sak kompos, atau 20 botol 600 ml juga setara dengan 1 sak kompos. (Hms/Fer).