GROBOG JATENG, Pati- Ratusan guru yang berstatus guru honorer mendatangi kantor DPRD Pati Jumat (7/2/2024). Hal ini dilakukan untuk mengadu ke Komisi A dan D DPRD Pati terkait dengan nasibnya.
Pasalnya, ratusan guru ini menyesalkan lantaran pengabdian yang sudah dilakukan bertahun-tahun namun hingga kini belum ada perhatian untuk diangkat PPPK.
Diana, salah satu guru SD Sirahan Kecamatan Cluwak mengaku, ada sebanyak 139 guru dari tingkat SD dan SMP yang datang ke kantor DPRD Pati. "Untuk jumlah total kami 139, yang 121 guru SD, dan sisanya guru SMP, dan semua guru yang hadir ini adalah tahap I yang tidak lolos formasi," ujarnya.
Dalam perekrutan PPPK, ia mengungkapkan bahwa bersama guru yang lain tidak kebagian formasi, padahal status R2 dan R3.
"Tanggapan DPRD bagus, dan mereka berjanji akan membantu,"ungkapnya.
Dikatakan, para guru yang mengadu ke DPRD saat ini semuanya sudah terdaftar di Dapodik, dan mereka tidak lolos PPPK karena permasalahan formasi. "Formasinya kemarin kan 500, sedangkan guru kelas yang diambil cuma 300, jadi kita tidak kebagian formasi meskipun di sekolah kita kekurangan formasi," katanya.
"Yang kami harapkan status R3 dan F2 kami jelas, kita menerima honor juga tidak sesuai, harusnya itu bisa mensejahterakan,"harapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Komisi A DPRD Pati Narso mengaku masih menelaah soal pengaduan para guru. Menurut Komisi A, soal pendataan dan para guru yang tidak lolos PPPK, itu harus diperjelas ke BKN. "Posisi dan status para guru PPPK paruh waktu ini harus diperjelas soal mekanisme kerja dan gajinya, jadi besok kita tanyakan ke BKN," ucapnya.
Menurut Narso, sesuai pengabdian para guru ini ada yang hingga 20 tahun. Bahkan, mereka sudah masuk ke Dapodik dan data kepegawaian, sehingga itu harus diperhatikan.
"Para guru ini memang tidak lolos PPPK, tapi sesuai kenyataannya sekolah membutuhkan, sehingga kita berharap ada kompensasi yang layak," tandasnya. (Wijaya/AN/Red)